"PPL dan Pelajaran Cinta yang Tersimpan"
Di suatu pagi yang cerah, Arka, seorang mahasiswa semester akhir, menjalani Program Pengalaman Lapangan (PPL) di sebuah sekolah menengah. Tujuannya sederhana: menimba pengalaman mengajar sebagai persiapan sebelum kelulusan. Di sekolah itulah, takdir mempertemukannya dengan Keisha, seorang guru bahasa Inggris yang ramah dan penuh semangat.
Selama PPL, Arka dan Keisha semakin akrab. Mereka berbagi pengalaman mengajar, tertawa bersama, dan mengatasi berbagai tantangan di dunia pendidikan. Keisha, dengan kepribadian ceria dan kecerdasannya, tak hanya menjadi mentor bagi Arka tetapi juga mengisi hatinya dengan warna-warni kebahagiaan yang tak terduga.
Saat jam pelajaran berlalu, perasaan Arka tumbuh menjadi lebih dari sekadar persahabatan. Keisha, dengan senyum hangatnya, merasakan kehadiran Arka menjadi begitu berarti. Mereka menemukan kenyamanan dan kebahagiaan dalam kebersamaan mereka di lingkungan sekolah.
Namun, seperti semua kisah cinta yang rumit, PPL berakhir begitu saja. Arka harus kembali ke kampus untuk menyelesaikan studinya. Rasa cinta yang tumbuh di antara buku dan pulpen itu terasa seakan-akan terputus secara paksa. Keduanya harus berpisah, menelan getirnya perpisahan, sementara kenyataan memaksa mereka kembali ke dunia masing-masing.
Ketika Arka meninggalkan sekolah itu, tatapan Keisha penuh harap-harap cemas. Mereka berdua menyimpan rasa rindu yang tidak terungkap, karena takdir membawa Arka ke jalannya sendiri. Meski begitu, kisah cinta mereka, meski singkat, memberikan pelajaran berharga tentang keindahan pertemuan dan keberanian menghadapi perpisahan.
Arka melangkah pergi, membawa kenangan manis PPL dan cinta yang tak pernah terucap sepenuhnya. Keisha tetap di sekolah, mengajar dengan senyumnya yang khas, sambil menyimpan kerinduan yang sulit diungkapkan. Di antara lembaran buku dan sudut-sudut kelas, cerita cinta PPL mereka berakhir, menjadi kenangan yang tersimpan rapi di hati keduanya.
Komentar
Posting Komentar