Analisis Perancangan Jaingan Nirkabel
Mata pelajaran : Jaringan Nirkabel
Kompetensi : Analisis Perancangan Jaringan Nirkabel
Unjuk kerja/produk :portofolio
- ALAT DAN BAHAN
- PC
- Internet
- LANGKAH KERJA
- Proses
- Identifikasi kegiatan survey (koordinat,zona,channel,noise)
- Penentuan kapasitas Jaringan Wireless
- Penentuan Topologi Jaringan Wireless
- mengIdentifikasi interkoneksi perangkat jaringan
- kondisi channel
- interferensi
Menganalisis Perancangan Jaringan Nirkabel
Terdapat beberapa langkah untuk memulai perancangan jaringan wireless. Di setiap langkah ini nanti perancang membutuhkan beberapa perangkat tambahan baik software maupun hardware, dan juga berapa strategi tertentu.
Identifikasi Kegiatan Survey (Koordinat, zone, channel, noise)
- Koordinat (Untuk menentukan suatu titik di bumi berdasarkan garis lintang dan garis bujur.)
- Zone (Daerah coverage area perlu diperhatikan mengenai kontur wilayahnya, keadaan alamnya, gedung-gedungnya, dan lain-lain.)
- Channel (Pemilihan channel, salah satu hal yang dapat mengoptimalisasi jaringan wireless. Jaringan kabel dan wireless memiliki perbedaan mencolok, yaitu pada media transmisinya. Pada jaringan wireless, media pertukaran data tidak terlihat seperti pada jaringan kabel. Pada jaringan wireless media transmisi memanfaatkan udara dengan menggunakan frekuensi.)
- Noise/derau (Terjadi karena adanya sinyal-sinyal yang bercampur (distorsi) yang tidak diinginkan)
- Noise dibagi empat
a. Thermal noise
Agitasi elektron dalam suatu konduktor yang selalu muncul di semua peralatan elektronik dan media transmisi yang diakibatkan temperatur.
b. Intermodulation noise
Sinyal-sinyal pada frekuensi-frekuensi yang berbeda tersebar pada medium transmisi yang sama.
c. Crosstalk
Sambungan yang kurang baik/kabel elektrik yang berdekatan dan dapat pula dari microwave.
d. Impuls noise
Terdiri dari pulsa-pulsa tak beraturan/spike-spike noise dengan durasi pendek dengan amplitudo yang relatif tinggi.Terjadi karena kilat/petir dan mungkin kesalahan dalam sistem komputer.
Kapasitas Jaringan Nirkabel
Dalam kapasitas jaringan nirkabel sudah sangan luas, dapat digunakan oleh banyak orang dan mulai dikenal
Topologi Jaringan Nirkabel
1. Independent Basic Service Set (IBBS)
Independent Basic Service Set (IBBS). Jaringan AdHoc terbentuk bila antara client wireless yang dilengkapi dengan wireless LAN Card saling terhubung satu sama lain secara langsung. Pada jaringan ini tidak memerlukan perantara seperti access point atau perangkat lainnya.Topologi Adhoc ini memiliki beberapa kelemahan. Jika client yang terhubung semakin banyak, maka proses transmisi data akan semakin lambat.
Kelemahan lainnya, karena tidak adanya access point yang dijadikan consentrator pada topologi ini, menyebabkan tidak adanya perangkat yang bisa mengatur wireless client yang tekoneksi. Collusion atau tabrakan pun sangat mungkin terjadi.
2. Basic Service Set (BSS)
Koneksi antar wireless client pada topologi ini diperantarai oleh sebuah perangkat access point. Setiap wireless client yang ingin terhubng dengan client lainnya harus terhububung dulu dengan access point yang digunakan.
3. Extended Service Set (ESS)
Pada topologi ESS terdapat lebih dari satu access point yang digunakan.Tujuannya adalah untuk menjangkau area yang lebih jauh lagi.Jadi, bisa dikatakan topologi ESS ini merupakan gabungan atau kumpulan dari topologi BSS.
Pada topologi BSS atau ESS, kita bisa memadukannya dengan jaringan kabel. Koneksi ini biasa disebut infrastruktur, dimana wireless client dapat terhubng dan berkomunikasi dengan client lain pada jaringan kabel.
Identifikasi Interkoneksi Perangkat Jaringan.
- 1. Network interface card, yaitu perangkat yang menyediakan antarmuka hardware antara komputer jaringan.
Fungsi NIC :
- Media pengirim data ke komputer lain di dalam jaringan
- Mengontrol data flow antara komputer dan sistem kabel
- Menerima data yang dikirim dari komputer lain lewat kabel dan menerjemahkannya ke dalam bit yang dimengerti oleh komputer.
2. Hub/switch, yaitu perangkat yang memiliki banyak port yang memungkinkan beberapa titik (komputer yang ada NIC-nya) bergabung jadi satu jaringan.
Fungsi HUB :
- Memfasilitasikan penambahan penghilangan atau penambahan workstation
- Menambah jarak network ( fungsi sebagai repeater )
- Menyediakan fleksibilitas dengan mensupport interface yang berbeda ( Ethernet, Token ring, FDDI )
- Menawarkan featur yang fault tolerance ( Isolasi Kerusakan )
- Memberikan menegement yang tersentralisasi ( koleksi informasi, diagnostic).
3. Repeater, yaitu alat yang digunakan untuk memperkuat sinyal di dalam jaringan.
Fungsi Repeater :
· Memperluas sinyal dari server
· Mempermudah akses sinyal wifi dari server
· Mengover daerah-daerah yang lemah sinyal dari server
· Meneruskan dan memperkuat sinyal
· Mempermudah pengiriman data/informasi
· Tidak perlu membangun jaringan kabel yang sangat panjang.
4. Bridge, yaitu alat yang fungsinya sama dengan repeater, tapi bridge melakukan filter terhadap sinyal. Bridge juga dapat menghubungkan jaringan yang beda segmen protokol aksesnya, tapi protokol komunikasinya sama.
5. Router, yaitu perangkat yang dapat menghubungkan jaringan komputer satu dengan jaringan yang lain.
Fungsi Router :
Router berfungsi utama sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Perbedaannya dengan Switch adalah kalau switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).
Kondisi Channel
Channel dapat diibaratkan seperti sebuah jalan. Peralatan wireless yang mendukung standar protocol 802.11a/b/g yang menggunakan frekwensi 2,4 GHz mempunyai jumlah 14 channel. Pemasangan Access Point dengan menggunakan frekwensi 2,4 GHz lebih dari satu dalam satu ruangan atau area, harus memperhatikan channel agar tidak terjadi interferensi antar access point yang nanti dapat mengakibatkan kerusakan data.
Interferensi
Interferensi adalah interaksi antar gelombang di dalam suatu daerah. Interferensi dapat bersifat membangun dan merusak. Bersifat membangun jika beda fase kedua gelombang sama dengan nol, sehingga gelombang baru yang terbentuk adalah penjumlahan dari kedua gelombang tersebut. Bersifat merusak jika beda fasenya adalah 180 derajat, sehingga kedua gelombang saling menghilangkan.
Beberapas sumber interferensi :
1. Natural noise, adalah noise dari atmosfer dangalaksi
2. Manmade noise, adalah sinyal RF yang diambil oleh antena. Termasuk microwave oven, telepon cordless, dan indoor WiFi
3. Receiver noise, adalah noise yang dihasilkan oleh rangkaian internal penerima
4. Interferensi dari jaringan lain, adalah interferensi yang disebabkan oleh jaringan wireless lain yang bekerja pada band yang sama.
5. Interferensi dari jaringan sendiri, adalah terjadi jika kita menggunakan frekwensi yang sama lebih dari satu kali, menggunakan channel yang tidak mempunyai cukup jarak /spasi antar channelnya, atau menggunakan urusan frekwensi hopping yang tidak benar.
6. Interferensi dari sinyal out of band, adalah disebabkan oleh sinyal yang kuat di luarfrekwensi band yang kita gunakan, misalnya pemancar FM, AM, atau TV, pager, radio CB.
Strategi untuk menanggulangi interferensi, gunakan antenna sectoral atau antenna pengarah / narrow band dengan penguatan tinggi. Biasanya sangat efektif untuk mengurangi interferensi terutama di daerah yang spectrum-nya sangat padat sekali.
1. Gunakan jalur-jalur yang pendek, jangan berusaha membangun sambungan jarak jauh.
2. Pilih frekuensi yang tidak banyak digunakan oleh stasiun lain.
3. Ubah / ganti polarisasi antena.
4. Atur azimuth antenna.
Kesimpulan
Melakukan identifikasi atau analisis kegiatan survey (koordinat, zona, channel, noise). Lalu penentuan kapasitas jaringan wireless dan penentuan topologi jaringan wireless yang akan digunakan. Kemudian, mengidentifikasi interkoneksi perangakat jaringan dan kondisi channel yang digunakan , proses interferensi adalah interaksi antar gelombang suatu daerah
Komentar
Posting Komentar